Unit orkestra asal kota Batu, Jawa Timur, Tahu Brontak baru saja meluncurkan sebuah video musik teranyar mereka yang berjudul “Egaliter” yang juga merupakan single terbaru dari band yang digawangi oleh Adam (vokal), Ari(backing vocal), Abid (lead guitar), Alfi (bass), Dimas (drum), Hagi (perkusi), Wahyu (kendang) dan Chandra(mandolin) itu.
Ada yang berbeda dari video musik baru ini: yakni video dibuat dengan menggunakan format hitam-putih. Hal itu dilakukan sebagai upaya Tahu Brontak dalam membawa pesan bahwa seluruh manusia sejatinya memiliki kedudukan yang sama dan sederajat.
Bagi kalian yang sudah menontonnya pasti tahu jika video tersebut mengambil area pasar sebagai latar. Di mana semua orang terlepas dari apapun status sosial yang dimiliki bisa berinteraksi dengan baik.
Selain menjelaskan persamaan dalam kehidupan bersosial, melalui video ini kalian juga akan disadarkan bahwa sebenarnya dengan kesederhanaan dan kesetaraan semua orang bisa hidup dalam harmonisasi yang indah.
Lagu “Egaliter” mengusung tema sosial dan bergenre orkes modern. Lagu ini merupakan persembahan Tahu Brontak kepada para penggemarnya untuk menggambarkan kesetaraan antara personil dengan penggemar. Kesetaraan yang dimaksud adalah tidak ada jarak antara penggemar dan para personil Tahu Brontak, terutama di bawah panggung.
Lagu ini juga dimaknai lebih luas yaitu derajat yang sama dan setingkat, berdiri sama tinggi duduk sama rendah, bisa bersama-sama seiring sejalan, bisa saling menghargai, saling mencintai, selalu duduk maupun berjalan bersama-sama. Hal tersebut disampaikan Tahu Brontak melalui salah satu bait dalam lirik “Egaliter”: “No idol, No heroes, No leader”.
Lirik tersebut juga dapat diimplementasikan dalam kehidupan sosial dan bermasyarakat. Misalnya, tidak perlu ada kesenjangan sosial antara masyarakat kalangan atas dan bawah karena pada intinya manusia hidup di dunia ini memiliki derajat yang sama di mata Tuhan Yang Maha Esa.