Pada hari Sabtu, 1 Oktober Suar Artspace mengadakan acara “Tinggal Panggil Tukang” yang akan diisi dengan rangkaian lokakarya, lapak pertukangan dan artisan juga sesi bincang seni. Acara ini merupakan penutupan dari pameran “Tukang Jangan Ditinggal” dari desainer interior Luthfi Hasan (pendiri dan direktur firma Jakarta Vintage) yang dipilih sebagai seniman dalam program pameran reguler Artist in Progress.

Pameran Tukang Jangan Ditinggal sendiri menampilkan instalasi interaktif berupa ruang kerja seorang tukang sol sepatu keliling, di mana sang tukang sol – bernama Pak Tasman – dapat beraktivitas dan berinteraksi menerima pelanggan. Tema ini dipilih oleh Luthfi sebagai bentuk apresiasi dan pengingat mengenai pentingnya profesi tukang dalam keseharian masyarakat urban. “Tukang mengajarkan kita untuk tidak konsumtif, mereka memperbaiki dan merawat yang lama – tidak membuang-buang dan beli barang baru,” ujar Luthfi.

Sejalan dengan tujuan pameran tersebut, dalam acara “Tinggal Panggil Tukang”, Suar Artspace mengundang sejumlah tukang dan para seniman untuk mengisi kegiatan baik sebagai fasilitator lokakarya maupun penjual barang dan jasa. Para tukang yang terlibat dalam “Tinggal Panggil Tukang” antara lain: tukang sol keliling, tukang vermak, tukang jamu, tukang bakso, dan tukang rujak. Sedangkan untuk para seniman dan para pegiat craftsmanship yang terlibat antara lain: Mediocrux, Taneuh, dan Herbana. Bagi Suar Artspace, “Tinggal Panggil Tukang” menjadi acara yang unik karena konsep acara yang menggabungkan tukang-tukang dan seniman belum pernah dilakukan oleh Suar sebelumnya. Meskipun begitu, pihak Suar melihat adanya paralel dalam semangat kesenian dan pertukangan. “Seorang seniman juga semakin matang seiring proses, seperti tukang-tukang yang semakin terampil seiring bertambahnya pengalaman. Sekarang ini, dengan banyaknya karya seni yang dijadikan dalam bentuk produk – misalnya baju dan tas – seniman juga menjadi bergantung pada tukang seperti penjahit dan tukang kain,” tutur Nin Djani, juru bicara Suar.

Diharapkan kesempatan ini bisa menjadi inspirasi sekaligus bentuk apresiasi terhadap keterampilan dan profesi tukang – salah satu cara termudah yaitu dengan menggunakan jasa para tukang ini. kami semoga pameran ini menginspirasi kita untuk lebih mengapresiasi proses dan profesi tukang – setidaknya dengan cara menggunakan jasa para tukang ini.”Acara Tinggal Panggil Tukang terbuka untuk umum dan akan berlangsung dari pukul 11:00 hingga 18:00.


MTRPHN

Tergerak dengan hal-hal baru ataupun lama sembari mencoba untuk cari tau dan menyimpan hal-hal yang bisa saja terlupakan adalah apa yang memotifasi dirinya untuk menerjang tembok keterbatasan.

Artikel-artikel terkait