
Orang besar memiliki mimpi yang besar. Itulah gambaran singkat dari seorang pria jenius bernama Richard Browning. Pria yang satu ini memiliki mimpi besar untuk bisa membuat baju milik Iron Man yang bisa terbang sesuka hati di dunia nyata.
Tentu saja, impian tersebut bukan sekadar angan-angan belaka. Browning berusaha untuk mewujudkannya secara langsung. Hal itu dilakukannya dengan menciptakan prototype alat bernama Daedalus Mark 1. Kemampuan utama dari alat ini adalah bisa terbang sesuka hati layaknya Iron Man.
Hanya saja, Daedalus Mark 1 ini bukanlah baju besi yang dilengkapi dengan peralatan perang serta komputer canggih seperti Iron Man. Alat ini merupakan baju terbang, dengan tanpa embel-embel untuk militer. Meski, pada perkembangannya mendatang, tak menutup kemungkinan kalau Browning bakal menambahkan kemampuan tempur pada alat ini.
Daedalus Mark 1 bukanlah flying suit pertama yang diciptakan di dunia ini. Gelar tersebut dimiliki oleh perangkat bernama JB-9 yang dibuat oleh perusahaan Jetpack Aviation di tahun 2015. Namun, Daedalus Mark 1 menjadi flying suit dengan kecepatan tertinggi di dunia saat ini.
Dalam sebuah pengujian, Browning menggunakan Daedalus Mark 1 untuk terbang dengan kecepatan mencapai 51,53 km per jam. Angka tersebut pun menjadikan Daedalus Mark 1 sebagai jet engine powered suit tercepat dunia versi Guinness World Records.
Lalu, bagaimana alat ini bisa membawa pemakainya terbang secara bebas di angkasa? Jawabannya terletak pada enam unit mesin pendorong berbahan bakar bensin. Dari enam mesin tersebut, empat di antaranya masing-masing ditempatkan pada dua lengan untuk memudahkan kontrol gerakan dan kecepatan. Kombinasi enam mesin jet tersebut secara total mampu memberikan dorongan hingga 130 kg.
Di waktu yang sama, alat ini juga dilengkapi dengan sistem HUD menggunakan Sony SmartEyeglass yang berfungsi untuk menampilkan status mesin dan bahan bakar. Tidak ketinggalan, perangkat ini juga terhubung dengan jaringan WiFi. Bahan yang dipakai untuk pembuatan alat ini adalah komposit graphene yang berbobot ringan. Tidak ketinggalan, Browning juga menyediakan sistem airbag untuk perlindungan ekstra.
Dia pun mendirikan perusahaan bernama Gravity Industries untuk meningkatkan performa Daedalus Mark I menjadi lebih canggih. Apalagi, dia menginginkan agar mesin ini nantinya dapat digunakan secara bebas leh masyarakat umum. Dengan begitu, transportasi udara pun bakal bisa dilakukan dengan lebih sederhana tanpa perlu naik pesawat.
Hanya saja, untuk menghadirkan perangkat ini ke pasaran butuh dana yang tidak sedikit. Browning pun baru saja memperoleh suntikan dana mencapai 650 ribu USD untuk pengembangan baju Iron Man ini. Browning memperkirakan, butuh biaya mencapai 250 ribu USD untuk pembuatan 1 unit Daedalus Mark 1.
Oh iya, tidak kalah pentingnya, bobot pemakainya juga harus diperhatikan. Apalagi, kalau ingin terbang dengan melakukan berbagai manuver di udara. Browning sendiri memiliki bobot seberat 70 kg. Dia tidak menjelaskan secara detail standar bobot untuk bisa terbang dengan alat ini. Namun, kalau terlalu gendut, sepertinya bakal susah deh. Ya, kan?
Sumber : NewAtlas, gravity.co, independent.co.uk, Ted, Redbull