5th Music Gallery adalah acara kelima yang dipersembahkan oleh Fakultas Ekonomi UI yang kali ini diadakan di Gandaria City, Jakarta Selatan. Music Gallery biasanya diadakan disatu panggung namun kali ini sedikit berbeda karena pertunjukan dipecah menjadi dua panggung yaitu Skeeno Hall yang terletak di lantai 4 dan Piazza yang terletak dekat dengan restoran Pizza ebirra dan sekitarnya. Namun demikian tentu hal ini tidak membuat patah semangat bagi mereka yang ingin menonton Band seperti Jirapah, Monkey to Millionare, Ramayana Soul, Sore, Bookstore Club, Selimut Cokelat, Circarama, Solace, Mondo Gascaro, Banda Neira dan sebagainya yang turut mengisi acara tersebut. Ada yang paling menarik di 5th Music Gallery kali ini yaitu menampilkan satu artis internasional, Tahiti80, yang tentu banyak mengenal mereka lewat single ‘heartbeat’.

Acara yang dimulai jam 2 siang pun saling sahut menyaut antara lain dengan lineup seperti Bookstore Club, Selimut Cokelat, Circarama, Fourtwnty dan Baguers. Dari musik pop, rock hingga psychedelic kian mengisi. Menjelang sore sekisaran baru mulai ramai dengan Jirapah yang membawakan lagu seperti  Hazy Sunday turut menyetrum kita para penonton dengan listrik daya rendah yang menggidik kepala dan dimana Monkey to Millionaire melawaskan lagu-lagu mereka seperti Merah dan Senja membunuh. Barasuara yang energik pun menyulap para penonton kian sing along dengan lagu-lagu seperti Sendu Melaguh, Tarintih dan Api & Lentera. Ramayana Soul membawa kita ke suasana India nan psychedelic dengan sitar lewat lagu tembang mereka seperti Mawar Batu dan Jaya Raga Jiwa. Sore juga kian hangat mengisi kuping para penonton dengan lagu-lagunya seperti Karolina, Mata Berdebu dan Setengah Lima. Trees and the wild yang memukai dengan permainan musik advant grande yang meliuk tajam meninggalkan rasa penasaran ingin menonton lagi diakhir permainan mereka.

Hal yang tidak diduga sewaktu acara berlangsung adalah 4000 tiket telah terjual habis dan antrian ke Skeeno Hall pun sampai memanjang di depan theater XXI. Tiket tersebut yang telah dibeli semua oleh para calo yang rata-rata beda IDR 30.000,00 dengan harga aslinya, dengan cepat dibeli hingga habis terjual. Piazza yang tidak ada AC dan terletak di outdoor pun ramai penuh penonton demi menyaksikan kehandalan para musisi-musisi menghibur dengan maksimal. Kendati pun acara yang dimulai dari siang bahkan sampai malam memuncak ramai dan tiada ada habisnya penonton yang berdatangan. Hingga MC di Skeeno Hall menyampaikan agar penonton yang ingin menikmati pertunjukan band lain di Piazza boleh silahkan meninggalkan hall, bukan bermaksud mengusir tapi menjaga keterbatasan tempat dengan kapasitas penonton yang ada.

Jam 21.45 Wib Tahiti80 pun checksound dan kemudian membawakan tembang-tembang hits mereka seperti Something about you girl, Coldest Summer, Seven seas dan tentunya Heartbeat. Menyusul Naif di jam 23.00 Wib yang membawakan lagu-lagu andalannya dan masih membuat penonton bersemangat untuk sing along. Tetapi memang terbukti dengan apa yang bung David sampaikan sewaktu Naif dipanggung bahwa kita yang menonton lebih mencintai produk dalam negeri. Siapa bilang tidak? tengah malam di mall pun semua masih ramai menonton di kedua panggung tersebut yang diakhiri manis oleh Naif dan Payung Teduh. Namun sayang kedua band tersebut tampil diwaktu yang sama dan di tempat yang berbeda. Mungkin itu saja yang disesali karena ada beberapa band yang harus dikorbankan. Tapi tidak apa-apa karena justru acara musik seperti ini lah yang harus lebih sering diadakan. Ya gak?


MTRPHN

Tergerak dengan hal-hal baru ataupun lama sembari mencoba untuk cari tau dan menyimpan hal-hal yang bisa saja terlupakan adalah apa yang memotifasi dirinya untuk menerjang tembok keterbatasan.

Artikel-artikel terkait