Confucius, sang filsuf sosial Tiongok, pernah mengatakan, “Tak peduli seberapa lambat kamu berjalan, selama kamu tidak berhenti.” Hal-hal yang prosesnya lebih menyita waktu kadang malah menghasilkan karya yang lebih matang, selama sang pelakon tak berhenti bereksplorasi. Mungkin ilustrasi tersebut cocok jika disandingkan dengan ArtMAX Magazine, majalah desain interior dan desain komunikasi visual kreasi mahasiswa FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) Universitas Tarumanagara yang terbit setahun sekali. Pada tanggal 29 April hingga 5 Mei lalu, ArtMAX mengadakan acara “Essence”, yaitu peluncuran majalah volume ke-11 mereka yang bertajuk Less is More.

Dalam edisi tersebut, tim ArtMAX membahas lebih lanjut mengenai esensi Less is More di lingkup yang lebih luas. “Style tersebut sedang populer dan sudah melekat dalam kehidupan kita. Orang awam di luar kalangan mahasiswa desain pun akan relate,” ujar Orlando selaku ketua redaksi ArtMAX vol. 11. Orlando juga menjelaskan bahwa anggota redaksi mengalami pergantian tiap setahun sekali, dan pemilihan tema dilaksanakan pada awal pembentukan redaksi. Proses yang cukup panjang tersebut dilalui oleh tim redaksi demi tercapainya karya yang maksimal.

Jika pada beberapa tahun sebelumnya launching ArtMAX sempat digabung dengan pentas seni FSRD Universitas Tarumanagara, seiring berjalannya waktu, ArtMAX mulai berdiri sendiri. “Mungkin dengan membuat acara launching sendiri, tim panitia menjadi lebih kompak dan majalah ArtMAX dapat lebih dikenal umum.”

Tahun ini, redaksi ArtMAX memilih IDDC (Indonesian Design Development Center) karena letaknya yang strategis di antara Universitas Tarumanagara, Universitas Trisakti, dan Ukrida. “Mungkin banyak mahasiswa belum tahu tempat ini, padahal fasilitasnya bagus dan dapat dipergunakan secara gratis oleh umum. Acara ini sekaligus jadi ajang perkenalan IDDC kepada masyarakat,” tutur Orlando.

Rangkaian acara Essence terdiri dari seminar dan lokakarya dari berbagai pelaku kreatif yang sudah ternama di bidangnya seperti Ismiaji Cahyono (bureau chief of Desain Grafis Indonesia), Abie Abdillah (furniture designer of Studio Hiji), dan lain-lain.

Tim ArtMAX juga turut memamerkan sejumlah tugas akhir dan tugas kuliah mahasiswa Untar yang proses kurasinya dibantu oleh pihak fakultas dan prodi (program studi) terkait. Selain itu, Essence pun menjadi semakin semarak dengan adanya creative market yang menjadi ajang bagi para creator muda dalam memperkenalkan karyanya pada khalayak ramai.

Saat ditanya mengenai harapannya terhadap ArtMAX, Orlando secara antusias menjawab, “Semoga ArtMAX Magazine edisi ini disukai banyak orang dan dapat terus berkelanjutan hingga nanti.”

Selamat kepada ArtMAX Magazine yang telah berhasil menelurkan karyanya yang ke-11! Untuk kamu yang penasaran ingin membaca hasil karya teman-teman redaksi, dapat melihat informasi pemesanannya di link ini.

Featured Image By Michelle Hale


A.Astari

Seorang ilustrator yang mencoba untuk mengisi kekosongan di antara gagasan dan kata-kata dengan membuat ilustrasi, dimana ketiganya memiliki porsi yang sama-sama penting.

Artikel-artikel terkait