BACC atau kepanjangan dari Bangkok Art and Culture Center adalah salah satu tempat pusat seni di Bangkok, Thailand, lokasi tepatnya ada di jalan Siam persimpangan Pathumwan, dekat MRT (BMCL), berseberangan dengan mall MBK. Sangat cocok untuk kamu yang ingin santai menikmati berbagai macam seni dari musik, teater, film,dan desain lewat pameran ataupun acara yang berlangsung di BACC. Selain sangat strategis untuk mengunjungi tempat ini, BACC sudah merupakan hal yang lumrah dikunjungi apabila kamu berbelanja sesudah atau sebelum MBK. Bagi yang kamu tidak tahu, MBK probably one of the famous mall in Bangkok to shop until you drop.

BANGKOK ART AND CULTURE CENTER MEMILIKI STRUKTUR BANGUNAN SEPERTI LAYAKNYA MALL

BACC bisa dibilang cozy dan menarik karena tempatnya seperti Mall mini. Hampir setiap lantainya ada pameran, toko kerajinan, perpustakaan, tempat belanja keperluan seni, dan kafe. Sewaktu mengunjungi tempat tersebut ada pameran di setiap lantai dari desain, fotografi, ilustrasi, booth artwork, dan lain-lainnya.

BACC MEMILIKI BANYAK BILIK DAN PAMERAN DI SETIAP LANTAINYA.

Jadi kalau kamu mau cari hadiah limited edition yang dibuat oleh para seniman-seniman yang membuka booth ], ya pasti tidak heran berhamburan di BACC. Tidak cuma sekedar dibalik bilik kaca pameran solo ataupun kolektif atau toko komunitas dan lainnya; Ada beberapa stand yang menawarkan karikatur hingga  karya buatan para seniman dari murid sampai predikat pengajar.

Ada beberapa hal yang saya dapatkan sewaktu berkunjung kesana yaitu attendant BACC benar-benar ramah. Walaupun saya tidak bisa berkomunikasi menggunakan bahasa Thailand dan tidak semua bisa bahasa inggris, mereka tetap bisa menyampaikan pesan dan sangat membantu dalam menelusuri BACC. Seperti sewaktu saya melihat-lihat diluar ruangan Royal Photography of Society cabang Thailand, diajak ngobrol dan diberi cuma-cuma tiga buku edisi majalah mereka.

Atau sewaktu mengunjungi pameran fotografi ‘Dark Side of the City’ di lantai paling atas, yang membahas tentang beberapa daerah di Thailand menghabisi kesehatan penduduk dan alam sekitarnya karena pertambangan liar Batu bara. Kedua fotografi kembar mengangkat isu ini untuk ke publik sebagai pergerakan supaya mengurangi dampak yang sangat negatif ke penduduk-penduduk setempat. Saya diberi cuma-cuma tiga buku artwork original hasil foto sama yang jaga pameran tersebut. Sayang sekali tidak bisa berjumpa dengan kedua fotografer tersebut dan nama mereka susah untuk dihafal! Setelah di googling nama kedua seniman tersebut adalah  Roengrit and Roengchai Kongmuang.


MTRPHN

Tergerak dengan hal-hal baru ataupun lama sembari mencoba untuk cari tau dan menyimpan hal-hal yang bisa saja terlupakan adalah apa yang memotifasi dirinya untuk menerjang tembok keterbatasan.

Artikel-artikel terkait