
Dalam waktu seminggu, ada sebuah perayaan untuk pertama kalinya dari instansi kampus di Jakarta Utara, bertajuk “Designature”, yang berlangsung sekitar 21 – 28 November 2016 di Qubicle ID Jl. Senopati No.79, Jakarta Selatan. Eksibisi yang akan dijadikan acara rutin tahunan ini merupakan inisiasi dari kampus UBM DKV untuk menampilkan ciptaan karya tugas akhir para mahasiswa.
Untuk pameran “Designature”, karya mereka ditampilkan dalam 14 buku dari 14 mahasiswa yang lolos seleksi dan terpilih oleh Surianto Rustan, sang kurator dan pengajar yang ahli dalam membuat buku perihal desain. Buku-buku tersebut merupakan penyatuan dari hasil seni terapan yang siap menjelajahi imaji tiap pengunjung dalam membuka lembarannya. Tiap buku tersebut memiliki tema yang berbeda-beda dan begitu juga cara pendekatannya.
Istilah “Mockup” atau replika buku terpapar seakan-akan menstimulasi bagaimana nanti, apabila sudah dipublikasikan. Dalam menonjolkan hal tersebut, tiap mahasiswa eksekusi karya mereka berdampingan dengan ‘ciri khas’, baik itu dari segi fotografi, cara ilustrasi, cara desain, kemasan, dan hal lainnya.
Untuk tema yang diangkat sungguh beragam tetapi tidak terkesan terlalu idealis. Seperti ketiga buku tentang Teluk Gong, tekstil wilayah Toba dan Kuda Lumping dibahas lewat dokumentasi fotografi yang diperkuat dengan ekspedisi, dokumentasi dan riset. Dalam segi fashion ada yang membuat katalog buku Maison Margiela, pengulangan cerita Hansel & Gretel dan milestone sejarah sepatu laki-laki. Ada beberapa buku juga yang menggunakan ilustrasi dengan informasi yang ingin disampaikan seperti; cerita novel fantasi, dan beberapa buku panduan tentang berbagai macam sambal, rujak dan cara memasak. Dan ada juga yang digunakan untuk rana psikologi, sebuah buku terapi berisi awan-awan yang sekilas menyerupai lukisan rorschach. Namun ada satu buku yang cukup menarik, yaitu membahas ketergantungan tentang nalar teknologi anak kecil yang sebenarnya kurang baik dari kecil, hal ini dilukis dengan gaya ilustrasi buku anak-anak yang tertuju sebenarnya tanpa batasan umur kepada yang membaca.
Beberapa buku yang terlampir di pameran “Designature”
Dan ini berikut para peserta mahasiswa yang menampilkan karya mereka di Designature :
Billy Varely Chandika, Claren Stefanie, Devi Sartika, Endryko Karmadi, Ferlina Cipto, Hardi Lim, Hendi Thamrin, Kendy Wun,
Novie Oktaviani,S Jane Sukardi, Sulvia Su, Sylvia Christalia, Tedy Sallim, Willyanto
Informatif hingga merasa belajar kembali apa yang sudah terlupakan, yaitu membaca bentuk fisik dibalas dengan lintas informasi yang menarik untuk disimak. Jerih payah mereka memberi bayangan dan menginginkan untuk hasil buku-buku ini tersedia untuk khalayak umum bukan cuma di pameran ini saja.
Seperti apa yang didapatkan dari dahulu oleh nasehat orang sekitar; Apa yang dibuat sekarang akan jadi hasil untuk nanti. Padi yang dahulu ditanam sebagai benih akan terbentuk dan siap untuk dipanen nanti. Buku yang mereka sudah buat sedemikan rupa, baik yang terseleksi atau tidak, sudah merupakan tujuan kelak mereka nanti di destinasi berikutnya setelah lulus kuliah.