Payon budaya adalah acara yang diadakan tempo lalu bertepatan di hari Sabtu, 30 Mei 2015. Dimana kolaborasi seni dari berbagai macam aspek melebur jadi satu di Payon Kemang Jakarta, restoran yang mewadahi pelestarian cagar budaya. Nonstop dari siang hingga melewati tengah malam, dari mulai kegiatan menggambar, donasi, peragaan tari, konservasi alat mainan tradisional, donasi buku untuk gambar dan pengisi acara musik kian menghiasi acara.

Diawali oleh KulturBlender dan SummonStudio mengadakan workshop yang mengajak para pengunjung acara untuk melukis dan menggambar. Sehingga hasil karya yang sudah dikumpulkan menjadi backdrop acara musik malamnya. Terpapar di dinding menemani para musisi memainkan tembang-tembang lawas mereka.

Lemari buku-buku buka lapak juga di taman. Lemari buku-buku adalah komunitas gambar yang menggalahkan donasi buku lewat kegiatan menggambar potrait sketsa untuk pengunjung yang memberikan buku bekas/tidak terpakai. Buku yang dikumpulkan oleh mereka akan disumbangkan untuk yang membutuhkan.

Di halaman taman Payon Kemang tersebar banyak mainan tradisional yang bisa dicoba. Semua permainan tradisional tersebut berasal dari komunitas Kampung Dolanan, Jogjakarta, yang dipimpin oleh Bapak Endi Aras. Dari gangsing, congklak, egrang dan beberapa mainan asing yang tidak pernah dijumpai bisa ditemui saat acara berlangsung.

Tidak lama kemudian setelah itu, ada tampilan tari betawi dari sanggar payon. Penari-penarinya yang masih anak-anak, berjumlah 30 orang, berdansa memenuhi taman. Dimana para pengunjung mengambil moment dengan foto-foto.

Penampilan musik pun dimulai oleh Aman Percussion. Dilanjuti oleh Firzi O membawakan lagu-lagu dari album EP nya yang akan rilis pertengahan tahun ini. Setelah itu ada Imada yang membawakan lagu Barry Manilow ‘Can’t smile without you’ dan memperkenalkan scat singing ke pengunjung. Scat singing yaitu bernyanyi tanpa lirik dan menggunakan improvisasi.

Gabriel Mayo setelah itu naik manggung membawakan lagu-lagu tembangnya dan tentunya single hits-nya dibawakan yang ‘You and me’. Papaya fields mengisi beberapa lagu di acara dengan santai dimana para penduduk mulai merapat dan duduk di taman.

Disela pertunjukan musik diisi oleh pertunjukan gangsing dan dansa menggunakan Bakiak batok oleh komunitas Kampung Dolanan. Dan dimulai lagi pertunjukan musik oleh WestJamNation, band terbentuk dari Bandung, yang memainkan musik beberapa lagu dimana pengunjung semakin banyak datang duduk menikmati acara ditengah keramaian kota.

Arireda duo akustik-pun tampil dengan membawakan beberapa lagu hingga encore dua kali dan diakhiri manis dengan single ‘ Di restoran’. Tanpa lalu ada performance dari The Bonita and the Hus band yang energic dan di lanjuti oleh Scaller yang membawakan musik bertiga dengan kombinasi synth, guitar dan drum.

Setelah performa musik dari Scaller, ada Dima Miranda yang main musik ditengah malam dan masih ramai oleh pengunjung. Acara musik pun ditutup oleh Anda Perdana yang salah satu lagunya membawakan single dari project duo-nya, Matajiwa ‘semesta’.

Mengingat bahwa dikehidupan kota yang bising, penuh mall dan polusi, Payon restoran adalah salah satu tempat dimana taman asri dan bentuk budaya tradisional masih dijaga dengan baik. Semoga kedepan makin banyak tempat, atap rumah atau wacana untuk pelestarian budaya begitu juga acara seperti Payon Budaya.

#savepayon #payonbudaya


MTRPHN

Tergerak dengan hal-hal baru ataupun lama sembari mencoba untuk cari tau dan menyimpan hal-hal yang bisa saja terlupakan adalah apa yang memotifasi dirinya untuk menerjang tembok keterbatasan.

Artikel-artikel terkait