
Pada Malam kemarin, tepatnya tanggal 11 Oktober 2017 di The Pallas SCBD, Jakarta, ada kemeriahan dan perayaan sang legendaris Yockie Suryo Prayogo bersama musisi lintas generasi yang membawakan lagu-lagu lawas hasil karya ciptaannya. Konser ini pun berjudul “Menjilat Matahari” yang diambil dari salah satu lagu ciptaan beliau ketika masih di God Bless.
Di malam itu banyak yang hadir untuk menyaksikan performa para penyanyi seperti Nicky Astria, Andy /Rif, Aryo Wahab, dan Budi Cilok yang didampingi oleh musisi-musisi handal seperti Krisna Prameswara(keyboard), Edi Kemput(gitar), Totok Tewel (gitar), Nara Putra Prayindra (gitar), Moch Reza (drum), Anto Daeng ‘Oktav’ (bass), Windy Setiadi (akordeon), Setiawan Djody(gitar), dan Sigit Ardityo ‘Didiet’ (violin). Banyak anak muda maupun bagi mereka yang tumbuh bareng mendengar musik Yockie Suryo Prayogo, hadir di konser ini.
Acara dimulai dengan introduksi Yockie Suryo Prayogo bermain synthesizer yang ditemani oleh permainan akordion Windy Setiadi disusul dengan munculnya Andi /Rif melantunkan sajak “Ladangku Yang Subur”. Setelah itu hadir Nicky Astria membawakan tiga lagu berjudul “Misteri Cinta”, “Bebas Lepas”, dan “Biar Semua Hilang”.
Dan dilanjuti hadirnya Ariyo Wahab bersama Andy(/Rif) duet menyanyikan lagu “Kehidupan” dan “Menjilat Matahari”.
Setelah itu, Yockie Suryo Prayogo menceritakan tentang band dahulunya yang bernama Kantata Takwa dan mengundang salah satu personilnya yakni Setiawan Djody, untuk bermain gitar di atas panggung. Dan memberi tahu kepada penonton bahwa personil lainnya seperti Sawung Jabo dan Iwan Fals disayangkan berhalangan karena bentrok dengan jadwal panggung. Yockie Suryo Prayogo kemudian memanggil penyanyi Budi Cilok menggantikan posisi Iwan Fals, mengingat suaranya mirip dengannya.
“Rajawali”, “Orang-orang Kalah” yang merupakan hasil kreasi self-titled album Kantata Takwa pun dibawakan. Dan kemudian karya seperti “Bento” dan “Bongkar” disuarakan. Ada perpaduan menarik terjadi seiring lagu “Bento” sedang berlangsung, yaitu perkenalan sembari bermain musik satu persatu oleh para musisi pendamping dari Anto Daeng “Oktav” di Bass, Sigit Ardityo “Didiet” di Biola.
Dan kemudian ada duet menarik antara kedua gitaris yaitu Setiawan Djody dan Totok Tewel. Totok Tewel yang aslinya duduk dipojok panggung akhirnya ketengah untuk menunjukan aksi. Lagu “maret 1989” diyanyikan kembali oleh Andy /rif dan kemudian Budi Cilok menyanyikan “Kesaksian”.
Tidak berasa sudah hampir dua jam konser berlalu, Aryo wahab hadir diluar panggung dan berada ditengah penonton mengajak yang hadir untuk mengenang Almarhum Chrisye dengan membawa lagu berjudul “Juwita”. Setelah itu, penonton pun belum beranjak dan masih ingin encore dari Yockie Suryo Prayogo. Tidak lama beliau memanggil Triawan Munaf, kepala Badan Ekonomi Kreatif, untuk hadir diatas panggung. Triawan Munaf pun mengungkapkan bahwa sebagai keyboardis, Yockie Suryo Prayogo adalah panutannya.
Encore pun dilanjutkan beliau sendiri dengan menyanyikan “Kala Sang Surya Tenggelam”, didampingi permainan piano. Lagu ini menandai berakhirnya konser “Menjilat Matahari”, dimana perlu dikenang bahwa Indonesia masih memiliki musik yang sangat berkualitas yang akan dikenang sampai kelak beberapa generasi kedepan.