Bottlesmoker pada Senin, atau tepatnya akhir bulan Oktober lalu, meluncurkan videoklip musik berjudul “Batara Pandita”. Untuk proses penggarapan video musik tersebut, duo elektronik pop asal Bandung ini kerjasama dengan dengan art kolektif Indie Art Project. Untuk proses kreasinya, Angkuy dan Nobie mengambil inspirasi dari mitologi Indonesia tentang Dewa Suci.

“Sebenernya sih ini idenya muncul tiba-tiba, setelah selesai editing. Terus kita ingin coba nunjukin video dan musiknya ke orang-orang yang mungkin awam dengan musik kita. Ternyata mereka merespon dan mencoba mengikutinya.”, ucap Angkuy.

“Awalnya kan emang ‘Batara Pandita’ itu menceritakan tentang imajinasi kita akan tokoh seseorang yang suci, yang tulus, yang sifatnya mitos, dalam bayangan kami, mitos itu hampir invisible, mereka ada tapinggak ada, mereka itu kosong tapi isi.”,  kata Nobie.

Terlampir didalam video tersebut ada beberapa pesan subliminal yang ditampilkan melalui performa Angkuy dan Nobie layaknya live performance. Terutama dibagian akhir dimana sosok keberadaan Orang-orang yang muncul di video musik Batara Pandita mencoba memainkan gaya-gaya Angkuy dan Nobie bermain musik.

“Kami melihat orang-orang ini menjadi bagian yang mewakili itu, terkadang kerepotan kalo nggak ada tukang becak, nggak ada ibu warung nasi, tukang parkir dan lain-lain, tapi terkadang ada pihak yang mengeluh soal keberadaan mereka.”, ucap Bottlesmoker.

Setelah video musik tersebut, Bottlesmoker bakal meluncurkan beberapa karya lain. Seperti salah satunya EP ‘Polarity’ versi remix bersama collective label di Islandia dan merilis single ‘Anima’ dalam bentuk floppy disk bersama Wrieuw Recordings di Inggris.


MTRPHN

Tergerak dengan hal-hal baru ataupun lama sembari mencoba untuk cari tau dan menyimpan hal-hal yang bisa saja terlupakan adalah apa yang memotifasi dirinya untuk menerjang tembok keterbatasan.

Artikel-artikel terkait