Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerja sama dengan Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, kembali mendukung industri kreatif Indonesia di ajang home decor Ambiente 2017 yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 — 14 Februari 2017 di Frankfurt, Jerman.

Ambiente Trade Fair di Frankfurt mengadakan pemeran inovasi interior dari mebel, peralatan rumah tangga, produk pecah belah sampai kerajinan tangan. Ambiente 2017 kali ini bertema Dining, Living and Giving yang berfokus kepada tren terbaru dengan desin, fungsi dan ide yang mengedepankan inovasi, keunikan dan mendukung kehidupan.

Indonesia mendapat posisi tempat yang menarik, yaitu di Country Booth yang akan menampilkan karya-karya inovasi desain dengan kultur dan budaya lokal. Deputi IV bidang Pemasaran Bekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak mengatakan bahwa stan pameran dari Indonesia akan mengusung tema Handmade and Contemporary Indonesian Design.

Tujuan Indonesia mengikuti ajang ini berfokus kepada para desainer interior indonesia yang sudah siap masuk ke pasar global. Selain untuk mengangkat citra karya Indonesia dengan inovasi desain bernafas moderen dan latar belakang kultur dan budaya, Bekraf juga menitik beratkan pada kekuatan desainer Indonesia yang menambah nilai ekspor produk-produk Indonesia dari segi ekonomi, bisnis, intelectual property dan branding .

Ada 6 desainer lokal dengan brand masing-masing yang akan mewakili Indonesia di ajang bergengsi ini, yaitu: Singgih Kartono (Magno), Abie Abdillah (Studio Hiji), Alvin Tjitrowirjo (Alvin T), Sono Pamungkas (Wisanka), Fauzy Kamar (Kandura) dan Roy Wibisono (Nuanza Ceramic).

Alvin Tjitrowirjo, salah satu desainer perwakilan Indonesia dan desainer Country Booth Indonesia di Ambiente 2017, berkata ingin mengubah persepsi dalam dan luar negeri bahwa produksi dan kreatifitas di Indonesia memiliki nilai tinggi dengan adanya inspirasi dari budaya and tradisi sendiri dan sudah berani bereksperimen dengan bentuk dan ruang, menggunakan materi-materi yang sudah disediakan dari alam Indonesia. “Supaya tetap jadi orang Indonesia yang moderen di rumah Indonesia dengan kursi, meja dan lain-lain buatan Indonesia, dengan desain yang berbahasa Indonesia,” ujarnya.

Fauzy Kamar dari Kandura menambahkan, pengalamannya kali ini di Ambiente akan berbeda karena sudah saatnya Indonesia dikenal sebagai negara yang kreatif dan bukan hanya sebagai negara manufaktur.

Alaysius Baskoro sebagai kurator, memilih desainer Indonesia yang memiliki karya desain unik dengan kekuatan and khas budaya yang kontemporer Indonesia dan bisa bersaing di segment pasar  Eropa, memiliki standar internasional dan produksi yang dapat memenuhi permintaan pasar, dan karya desain yang memiliki nilai dengan harga yang pas. Tambahnya lagi, Indonesia sendiri menargetkan untuk bersaing di pasar menengah dan tidak bersaing dengan pasar bawah yang dikuasai Cina dan pasar atas yang dikuasai Italia dan Swedia.

Posisi Indonesia memiliki unsur keunikan dengan kultur setempat yang memiliki cerita disetiap karyanya, contohnya lampu rotan produksi Wisangka mendapat inspirasi dan berbentuk udang karena Cirebon adalah kota penghasil udang, menjadi cerita latar belakang budaya yang menarik. Daya saing produk Indonesia juga memiliki unsur sustainability, ecological, environmental dan ethical dari segi produksi sampai hasil jadi. Unsur-unsur inilah yang menarik pasar Eropa untuk kreasi Indonesia karena selaras dengan tema Ambiente 2017; inovasi, unik, khas Indonesia, dan mendukung kehidupan.

Country Booth Indonesia akan berada di Hall 10.1 booth B.31 — C.32, Exhibition Frankfurt Fair di Messe Frankfurt Exhibition GmbJ, kota Frankfurt, Jerman.

 


101monkeymagic

Sesosok monyet yang menyukai coklat, kopi dan terkadang teh. Menyukai apa saja yang berbentuk fantasi dan sembari lalu berkelana.

Artikel-artikel terkait