
Setelah merilis video klip untuk lagu “Bloodsport” pada 17 Juni lalu, band asal Jakarta Sajama Cut telah mengeluarkan single kedua berjudul “Fatamorgana” pada 28 juli 2015 lalu via status resmi Rolling Stone Indonesia. Video yang disutradarai oleh sutradara kondang Anggun Priambodo akan diperuntukkan untuk lagu yang dikemas dalam album Hobgoblin yang dirilis pada bulan Juni lalu.Anggun Priambodo dikenal sebagai sutradara film-film yang telah go international seperti Rocket Rain dan video musik pemenang MTV awards untuk grup-grup seperti The Brandals, Lain dan lain-lain.
Lab Perum Produksi Film Negara di bilangan Otista, Jakarta Timur dipilih oleh sutradara film Rocket Rain ini untuk proses pengambilan gambar untuk video yang merupakan tribut bagi Anio, anak pertama frontman Marcel Thee. Penonton tidak hanya akan mendengar lagu “Fatamorgana” versi studio di video ini, tapi juga akan mendengar nyanyian Anio di refrain. Berbagai keseharian Anio bersama orang tuanya juga diperlihatkan dalam bentuk gambar-gambar kolase.
“”Fatamorgana” menggambarkan kemenangan sebagai orang tua di tengah eksistensi hidup di kota urban yang evildan tak berhenti berusaha menghancurkan jiwa,” komentar Marcel mengenai penulisan lagu “Fatamorgana” yang, menurutnya, merupakan lagu yang aransemennya paling mudah dibanding yang lain di album Hobgoblin. Selain itu, Marcel juga memberikan alasan mengapa ia melibatkan Anio—yang sudah hapal seluruh lirik di album Hobgoblin—ke dalam video ini secara langsung: “Kehadiran dia memberikan luapan emosi bagi saya, yang saya rasa dapat diidentifikasikan oleh semua orangtua muda di negeri ini. Tentu aja, sekarang ini adalah video Sajama Cut ter-favorit saya.”
Mengomentari kerja samanya dengan Marcel sekaligus ide dibalik video klip ini, Anggun mengungkapkan bahwa ia “Senang sekali Marcel banyak membuat dokumentasi tentang dia [Anio]. Hubungan dekat ini yang ingin saya perlihatkan.” Awalnya, video ini juga tidak dimaksudkan sebagai karya yang harafiah, tapi Marcel mengungkapkan kalau ia sangat percaya dengan visi Anggun yang hendak memvisualisasikan perspektif keayahan yang pada dasarnya banyak direpresentasikan di Hobgoblin.
“Saya ingin menghindari elemen yang cheesy dan ingin mempertahankan emosi dewasa di lagu yang tidak me-romantisasikan sebuah hubungan orangtua-anak, tapi menjadi refleksi nyata tentang bagaimana mempunyai anak mengubah – secara bagus dan buruk – pandangan kita akan sekitar kita,” akhiri Marcel.
Photo : Sajamacut SC – Video ‘Fatamorgana’