
Teknologi virtual reality (VR) memberikan potensi menjelajahi dunia secara berbeda. Untuk bisa menikmati pengalaman yang berbeda di dunia virtual, berbagai produk pun diciptakan. Salah satunya adalah Virtuix Omni, sebuah alat yang memungkinkan seorang gamer bisa menjelajahi dunia virtual tanpa harus berpindah tempat.
Fungsi dari Virtuix Omni ini mirip dengan sebuah treadmill yang kerap digunakan untuk sarana berolahraga. Hanya saja, Virtuix Omni memiliki kemampuan lebih, karena bisa dipakai untuk berjalan di tempat secara 360 derajat. Jauh berbeda dengan treadmill yang hanya bisa dipakai untuk satu arah.
Dalam penggunaannya, Virtuix Omni tidak bisa digunakan sendiri. Perangkat ini dipakai sebagai alat pendukung untuk headset VR seperti Oculus Rift ataupun semacamnya. Selain itu, pada saat menggunakan perangkat ini, penggunanya diharuskan untuk memakai alas kaki yang terbuat dari plastik, karena memiliki tingkat gesekan yang rendah.
Dengan kemampuannya seperti itu, Virtuix Omni ini benar-benar menarik perhatian para gamers. Alat ini tidak hanya bisa memberikan pengalaman menjelajahi dunia virtual secara bebas dengan tanpa keluar rumah. Namun, di waktu yang sama alat ini juga bisa menjadi sarana untuk berolahraga yang menyenangkan untuk seorang gamer. Tahu sendiri, biasanya gamer cukup malas berolahraga dan betah berlama-lama di dalam ruangan.
Virtuix Omni ini merupakan produk yang sukses menggalang dana jutaan dolar dari situs Kickstarter pada tahun 2013. Bahkan, pada waktu itu Virtuix Omni tercatat salah satu dari 10 produk penerima dana terbesar di Kickstarter, mencapai US$1,1 juta atau setara Rp14,8 miliar. Padahal, target yang dicanangkan hanya US$150 ribu atau setara Rp2 miliar. Itu belum termasuk dana investor sebesar US$8 juta dari Dallas Maverict serta Mark Cuban.
Sayangnya, meski terbilang sukses dalam meraih dana miliaran rupiah, proses produksi perangkat ini ternyata mendapatkan ganjalan. Pihak Virtuix rencananya menargetkan waktu produksi pada tahun 2014. Namun, target itu tidak tercapai. Mereka baru mengirimkan treadmill VR ini pada bulan Januari 2016. Permasalahan terkait produk ini tidak hanya berhenti sampai di situ. Pada awal Desember ini, Virtuix secara sepihak membatalkan pre-order yang dilakukan oleh para pelanggan dari luar Amerika Serikat.
Untuk barang produk Virtuix Omni yang mengharuskan merogoh dompet sekitar 3.500.000 hingga 7.000.000 rupiah ini pun tidak bisa didapat diluar Amerika. Sontak saja hal ini cukup mengecewakan. Terlebih, pada masa penggalangan dananya, terdapat sekitar 3000 pre-order yang diterima oleh Virtuix. CEO Virtuix Jan Goetgeluk mengatakan, kalau mereka menyediakan refund untuk para pemesan tersebut. Pihaknya mengaku kalau proses pembatalan ini dilakukan karena keterbatasan pada pengiriman barang. Terlebih, Virtuix Omni memiliki bobot mencapai 80kg dan kalau dipaketkan memiliki dimensi 48 x 43 inci. Tentu saja alasan tersebut cukup menggelikan dan banyak mendapatkan kritikan. Pernyataan itu menunjukkan kalau pihak Virtuix tidak memiliki visi yang jelas terkait produk yang mereka buat. Padahal, pada saat penggalanan dana, mereka secara gamblang menuliskan kalau alat ini tersedia secara internasional.
Namun setidaknya, Virtuix mengungkapkan kalau mereka akan menyediakan semacam ruang publik yang di dalamnya tersedia produk treadmill VR di berbagai negara dunia. Meski Goetgeluk tidak secara pasti mengungkapkan perwujudan dari rencana internasional tersebut.
sumber terkait : cnbc.com, engadget.com, wiki