Dalam cerita sains fiksi, chimera dikenal sebagai makhluk yang menjadi perpaduan 2 spesies atau lebih. Bentuknya beragam, bergantung dengan jenis spesies yang digabungkan. Nah, siapa sangka kalau keberadaan chimera ternyata sebentar lagi bisa disaksikan di dunia nyata.

Ini bukan kabar hoax, tapi langkah menuju ke arah tersebut sudah dilakukan oleh para peneliti pada tahun 2017. Ketika itu, peneliti menginjeksikan sel manusia ke dalam embrio babi. Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Salk Institute tersebut berhasil, embrio chimera manusia-babi itu bertahan selama 28 hari.

Artificial Embrios Langkah Awal Penciptaan Chimera untuk Sarana Donor Organ Bagi Manusia

Nah, kali ini embrio chimera dilakukan dengan menginjeksikan sel manusia ke dalam embrio domba yang dilakukan oleh ilmuwan dari Universitas California. Seperti halnya percobaan pertama, eksperimen kali ini juga sukses.

Embrio chimera itu bertahan hidup selama 28 hari. Menurut pernyataan para peneliti yang dikutip dari National Geographic, embrio domba-manusia itu memiliki 1 sel manusia setiap 10 ribu sel. Angka itu lebih tinggi dibandingkan porsi jumlah sel manusia pada embrio babi-manusia yang memiliki rasio 1 berbanding 100 ribu.

Penelitian artificial embrio ini dilakukan oleh para peneliti dengan tujuan untuk memudahkan proses donor organ. Kalau penelitian ini berhasil dan menghasilkan embrio yang memiliki kecocokan untuk bisa ditransplantasikan ke tubuh manusia. Langkah awal ke tujuan tersebut sudah pernah dilakukan, dengan mentransplantasikan pankreas pada tikus.

Agar organ chimera bisa secara lancar ditransplantasikan pada tubuh manusia, peneliti mengungkapkan kalau embrio chimera tersebut setidaknya harus memiliki 1 persen embrio manusia. Selain itu, perlu juga langkah tambahan untuk mencegah terjadinya penolakan pada tubuh penerima organ.
Tidak heran kalau proses transplantasi organ dari chimera ke tubuh manusia memiliki tingkat kompleksitas lebih tinggi. Dr Hiro Nakuachi, ilmuwan yang memimpin penelitian ini mengungkapkan kalau transplantasi ke manusia butuh proses yang lebih sulit. Dia memperkirakan kalau perlu waktu sekitar 5 sampai 10 tahun untuk bisa mewujudkan hal tersebut.

Kalau penelitian ini berhasil dilakukan, para peneliti bisa memperoleh organ donor untuk manusia dengan sangat mudah. Tidak perlu lagi menunggu pendonor yang rela memberikan bagian tubuhnya. Semua itu bisa dilakukan dengan cara menumbuhkan bagian tubuh tertentu dari manusia pada hewan.
Secara gampangnya, kalau metode penciptaan chimera ini berhasil dilakukan, ilmuwan bisa memanen organ manusia dengan mudah. Namun, untuk mencapai tujuan itu, para peneliti juga terganjal etika kedokteran. Pada tahun 2016, Kementerian Kesehatan Amerika Serikat melarang segala jenis pendanaan publik untuk kepentingan penelitian chimera manusia-hewan.

Namun, pelarangan pendanaan publik itu tidak menghentikan langkah para peneliti dalam melanjutkan eksperimen yang bisa saja dianggap melangkahi wewenang Tuhan ini. Selama ini, untuk proses pendanaannya, para peneliti memperoleh suntikan dana secara pribadi.

Sumber : Natgeo, BBC News, Independent(UK), Gizmodo


I.Baihaki

Penulis yang masih belajar menulis dengan benar dan masih setia dengan dua ponsel Nokia jadul.

Artikel-artikel terkait