
Graham Dunning adalah seorang musisi yang berbasis di UK London. Tertarik dengan suara-suara ditemukan dari benda, sampling, synth, dan memanipulasi itu semua untuk mengungkapkan kenangan, artefak, usia sebuah memoribilia. Semua dijadikan sebagai komponen penting dan dengan cara tidak biasa, lewat projek musik bernama ‘Mechanical Techno: Ghost in the Machine Music’.
Apabila seorang musisi terbiasa membuat musik yang bisa dibilang eksperimen, maka Graham Dunning tidak cuma sekedar bermain melalui komposisi dan merekam semua itu di software musik. Graham Dunning memilah satu persatu instrumen yang biasa digunakan musik elektronika dengan menggunakan komponen-komponen seperti synth, vinyl sampai kaset pita supaya menciptakan musik Techno yang dimainkan secara simultan dan live.
Didalam video demonstrasi, Graham Dunning menunjukkan langkah-langkah pembuatan ‘Mechanical Techno: Ghost in the Machine Music’. Salah satu bagian terpenting dari projek Graham Dunning ini yaitu susunan lima piringan hitam terpotong-potong dan masing-masing memainkan jenis sequence yang berbeda sehingga ketika dimainkan bersama hasilnya adalah kombinasi musik yang apik seperti hal-nya mash-up. Setelah itu beberapa alat musik lainnya dimainkan oleh Graham Dunning sembari mixing lewat mixer dan perangkat pengatur suara. Selain itu, apabila Graham Dunning ingin menghilangkan suara salah satu instrumen, tinggal menggeser saja dari putaran kelima piringan hitam tersebut.
Graham Dunning bagi yang belum mengetahui adalah seorang musisi, pengajar dan seniman. Selain menjalankan projek ‘Mechanical Techno’, beliau aktif mengadakan solo dan grup eksibisi. Selain itu Graham Dunnings sudah mengadakan beberapa workshop dan terkadang mengajar di kampus semenjak tahun 2010 hingga sekarang. Ada salah satu projek beliau yang cukup menarik juga dan sering digabungkan dengan ‘Mechanical Techno’ yang bernama ‘Music by the Metre’ bisa di cek via websitenya disini.
Sumber : ifwet.org.uk, www.grahamdunning.com, factmag.com
Foto Fitur dari Arianna Power