
Teknologi 3D print memang menjadi salah satu inovasi untuk menghasilkan barang dalam waktu singkat. Bahkan, pengaplikasian teknologi ini sangat fleksibel, termasuk di antaranya adalah membangun rumah. Menariknya lagi, rumah yang dibangun lewat metode ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 24 jam. Biaya pembangunannya juga sangat murah, sekitar US$4.000 atau setara Rp56 jutaan.
Pemakaian teknologi ini bisa menghemat biaya pengeluaran ketika memilih membangun rumah dengan teknik konvensional. Di Indonesia, untuk membangun rumah yang berdesain minimalis, paling tidak, kamu perlu mengeluarkan biaya sekitar Rp200-300 juta. Biaya terbesar dikeluarkan untuk ongkos tukang, mengingat durasi pembangunan rumah cukup lama.
Dengan selisih biaya yang sangat jauh tersebut, tidak mengherankan kalau metode pembangunan seperti ini sangat cocok untuk pembangunan rumah di negara-negara tertinggal dan berkembang. Startup bernama ICON adalah pihak yang berupaya untuk memberikan akses membangun rumah secara rumah dengan teknologi 3D printing ini.
Dengan menggunakan teknik ini, pihak ICON berupaya untuk mengurangi jumlah penduduk dunia yang hidup tanpa memiliki rumah. Apalagi, menurut data dari World Resources Institute’s Ross Center for Sustainable Cities, saat ini terdapat lebih dari 1,2 juta miliar orang terpaksa tidak memiliki rumah. Kendala utamanya tak lain adalah biaya.
Solusi Membangun Rumah untuk Warga Miskin di Negara Tertinggal dan Berkembang
Teknologi yang digunakan oleh ICON ini bisa benar-benar menjadi solusi. Dengan teknologi 3D printing, rumah seluas 60 meter persegi bisa dibangun oleh ICON dalam waktu sekitar 12-24 jam. Rumah tersebut pun memiliki struktur yang kokoh, dibuat menggunakan semen. Sebagai tahap awal, pihak ICON yang bekerja sama dengan lembaga nonprofit, New Story, bakal membangun 100 rumah untuk warga miskin di El Salvador tahun depan.
Pemberitaan 3D Printing Rumah. Video Oleh CBS This Morning.
Sebelum melangkah lebih jauh, ICON terlebih dulu membangun rumah contoh di Austin, Amerika Serikat. Dengan teknologi printer Vulcan, ICON bisa menurunkan biaya pembangunan rumah menjadi hanya setara Rp56 jutaan. Menariknya lagi, printer Vulcan bisa dipakai untuk membangun rumah dengan luas mencapai 75 meter persegi.
Rumah seluas 60 meter persegi yang dibangun dengan biaya Rp56 juta oleh ICON sudah termasuk tempat tinggal yang layak. Jason Ballard yang merupakan founder dari ICON, mengungkapkan kalau rumah model yang mereka bangun terdiri dari ruang tamu, tempat tidur, kamar mandi, serta beranda. Untuk desainnya, Ballard mengungkapkan kalau bentuk rumah ini mirip seperti tenda milik Yoda, sang jedi master di Star Wars.
Pada awal ide pembangunannya, Ballard sempat mempertimbangkan untuk menggunakan plastik. Hanya saja, ada berbagai kendala yang bakal dihadapi ketika menggunakan plastik. Hingga akhirnya, ICON memutuskan untuk menggunakan bahan utama dari semen yang biasa dipakai dalam proses pembangunan rumah secara konvensional.
Dengan ide pembangunan rumah murah seperti ini, impian punya tempat tinggal sendiri bagi pasangan yang baru menikah bisa diwujudkan dalam waktu singkat. Demikian pula para warga miskin yang memiliki penghasilan terbatas. Dengan catatan, lahannya sudah tersedia, ya.
Sumber :: The Verge, ICON Build, CBS This Morning