
Kampung warna-warni seperti di Brazil dan Italia ternyata juga ada di Indonesia! Warna-warni yang dimaksud di sini bukan hanya berasal dari perpaduan nilai kebudayaan yang diemban masyarakat setempat, melainkan juga karena cat beragam warna yang disapukan ke rumah warga. Kira-kira, bagaimana ceritanya, ya ide unik seperti itu dapat terwujud? Yuk, mari kita telusuri bersama.
Dua tahun lalu, tepatnya pada Oktober 2015 silam, saya melihat foto yang diunggah oleh akun Instagram Yu Sing. Beliau merupakan arsitek ternama Indonesia yang karyanya dikenal dalam lingkup internasional, sekaligus pemilik studio arsitektur bernama Studio Akanoma (Akar Anomali).
Dalam foto itu, ia mempublikasikan rencana pengecatan tempat Studio Akanoma berdiri; yaitu Kampung Tipar, di daerah Padalarang, Bandung Barat. Dalam proyeknya tersebut, Yu Sing bekerja sama dengan perusahaan cat PT. Propan, dan mengajak teman-temannya lewat media sosial Instagram untuk ikut serta menjadi volunteer.
Tentunya proyek ini tak sekadar didasari oleh kepentingan estetika semata. Pengecatan Kampung Tipar juga dilaksanakan karena menurut Yu Sing, wilayah tersebut sulit berkembang. Sebagai contoh, para warga setempat yang berprofesi sebagai tukang bangunan ternyata belum memiliki pengetahuan yang proper dalam melaksanakan pekerjaannya. “Pengecatan kampung akan membawa atmosfer baru buat kampung ini. Sekalian juga memberikan kemampuan lebih kepada para tukang melalui pelatihan pengecatan. Siapa tahu kampungnya jadi menarik untuk tempat foto-foto cantik lucu. Kemudian membawa energi positif untuk pengembangan berbagai usaha kecil warga,” tulis arsitek yang juga ikut berperan dalam perancangan bangunan Klinik Kopi, Yogyakarta tersebut.
Dalam pelaksaannya, proyek pengecatan Kampung Tipar banyak melahirkan momen-momen unik. Misalnya kejadian di mana bapak dan anak sedang rebutan kuas saat mengecat rumah, anak kecil yang menangis saat kuasnya diambil oleh sang ibu, dan lain-lain. Nuansa warna-warni Kampung Tipar tak hanya terpancar dari hasil pengecatan, namun juga muncul selama proses pengecatannya sendiri.
Dokumentasi Kampung Warna-Warni di kampung Tipar, Padalarang. Video oleh Opini ID.
Satu tahun kemudian, sekelompok mahasiswa Program Studi Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan hal yang sama di Kelurahan Jodipan, Malang. Kelompok beranggotakan delapan orang—yaitu Nabila Firdausiyah, Salis Fitria, Ira Yulia astutik, Dinni Anggraeni, Wahyu Fitria, Elmy Nuraidah, Fahd Afdallah, dan Ahmad Wiratman—yang diberi nama Guys Pro tersebut melakukan pengecatan Kelurahan Jodipan dalam rangka mata kuliah Praktikum Event Public Relations. “Kami harus membuat sebuah event yang bisa mencakup semuanya; partisipasi masyarakat, kebersihan, keindahan, kreativitas, dan yang penting kontinuitas,” tutur Nabila, mahasiswi berprestasi yang mengetuai kelompok Guys Pro.
Dengan bimbingan dari Jamroji, M.Comm selaku dosen mata kuliah yang bersangkutan, Guys Pro menjalin kerja sama dengan PT. Indana Paint. Perusahaan yang memproduksi cat bermerk Decofresh tersebut menyumbang kurang lebih dua ton cat, dan program pengecatan kampung diberi nama “Decofresh Warnai Jodipan”.
Proses pengecatan dapat berlangsung lancar berkat bantuan ketua RT dan RW setempat yang mengerahkan tukang serta teknisi sebagai eksekutor. Nabila beserta Salis juga dengan ulet menunggui proses pengecatan kampung, sampai-sampai jadwal KKN (Kuliah Kerja Nyata) mereka diundur karena proyek yang satu ini.
Guys Pro mengaku terinspirasi dari kawasan pariwisata luar negeri seperti Rio De Janeiro, Brazil; Santorini, Yunani; serta Kota Cinque Terre, Italia. Jodipan yang merupakan daerah aliran sungai tersebut pun resmi dinobatkan oleh pemerintah setempat sebagai ikon destinasi Kota Malang. Warga Jodipan tentunya menyambut perubahan ini dengan baik karena wilayah kampung mereka menjadi lebih bersih dan dianggap menarik oleh berbagai pihak.
Ah, bahagianya melihat adanya perubahan baik di negeri ini berkat sentuhan warna dan kreativitas anak bangsa. Semoga sapuan warna yang ada di Kampung Tipar dan Kelurahan Jodipan mampu menyeruak ke dalam hati para warga dan masyarakat lainnya.