
Penyuluhan CPR biasanya dilakukan dengan bantuan boneka karet yang disebut sebagai Resusci Anne atau CPR Annie yang wujudnya dibuat mirip dengan seorang wanita korban tenggelam. Matanya terpejam, dan mulutnya sedikit menganga. Jika dilihat sekilas, detail Resusci Anne terlalu ciamik untuk sekedar sebuah peralatan medis. Ia lebih terlihat seperti sebuah karya seorang pematung.
Keunikan wujud Resusci Anne ternyata memang sempat menjadi buah bibir banyak orang di Eropa. Semuanya bermula pada tahun 1958, ketika seorang ahli medis bernama Peter Safar dan rekannya yaitu James Elam; seorang dokter dari Amerika berhasil menyempurnakan teknik CPR. Mereka kemudian mencari seseorang yang mampu membuat boneka simulasi bagi teknik temuannya. Tugas membuat boneka tersebut tergolong rumit karena sang boneka harus memiliki wujud wanita yang cantik, tenang, dan yang terpenting, tidak membuat jijik saat seseorang harus melakukan kontak mulut dengan sang boneka. Selain itu, boneka harus memiliki detail rongga pernapasan di bagian dalamnya, untuk mendukung teknik CPR yang disimulasikan.
Jadilah akhirnya mereka memilih Asmund Laerdal; seorang pengrajin mainan asal Norwegia yang sudah piawai di bidangnya. Di tengah-tengah proses berkarya, Laerdal berkunjung ke rumah mertuanya, dan menemukan sebuah topeng wajah wanita yang terpaku di dinding. Usut punya usut, ternyata topeng tersebut menyimpan sebuah kisah kelam tersendiri.
Video dari The Ultimate 10s , L’inconnue de la Seine menduduki posisi no.4
Kisah itu diawali dengan penemuan jenazah sesosok wanita di Sungai Seine, Paris. Ia diidentifikasi sebagai korban bunuh diri karena tidak ada satupun bentuk kekerasan ditemukan pada tubuhnya. Jasadnya lalu diawetkan dan dipajang di kamar jenazah, dengan harapan agar kerabat sang wanita menemukan dan mengurus jenazah wanita tersebut. Waktu terus berjalan, dan tak ada satu pihak pun mengenalinya. Pihak pengurus jenazah akhirnya memutuskan untuk mengebumikan tubuh sang wanita tersebut. Sebelum dikebumikan, mereka memutuskan untuk mengabadikan wajah sang wanita ke dalam bentuk topeng, dan menamainya dengan julukan L’inconnue de la Seine (The Unknown Woman of the Seine) pada buku katalog topeng jenazah.
Topeng jenazah wanita misterius tersebut kemudian diperbanyak dan dibeli banyak orang, terutama di Jerman dan Prancis. Kecantikan wajah L’inconnue de la Seine ternyata telah mencuri perhatian banyak orang, sampai-sampai senyuman halusnya disandingkan dengan senyuman Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Banyak penulis serta seniman yang menjadikan wajah L’inconnue de la Seine sebagai inspirasi dalam membangun suatu karakter dalam karyanya. Seperti di German sekitar tahun 1939 inspirasi cerita L’inconnue de la Seine dari novel diangkat menjadi film dengan judul yang sama. Begitu juga ada beberapa teater mengangkat kisah misteri ini dalam bentuk performance art yang terinspirasi oleh ceritanya.
Laerdal pun merasa sosok wanita tersebut sempurna untuk diaplikasikan ke dalam wujud boneka simulasi CPR. Tahun 1960, boneka Resusci Anne akhirnya rampung, dan dipresentasikan kepada Peter Safar. Hingga kini, jutaan nyawa orang berhasil diselamatkan berkat jasa Resusci Anne. Banyak orang telah menyentuh sosok wanita tersebut, walau tak satu orang pun tahu pasti tentang identitas aslinya. Cukup menyeramkan dan juga unik di waktu bersamaan, ya?
Sumber : blumhouse.com, www.dailymail.co.uk, wikipedia, Laerdal Medical, TheLegendOfLInconnue, alexelmestad