
Di negara maju seperti Swedia, sampah menjadi sebuah komoditi yang penting bagi pemerintah. Sampah dimanfaatkan sebagai bahan bakar, dan bahkan mereka pun sampai harus melakukan impor sampah. Namun, hal berbeda terjadi di negara membangun seperti Indonesia.
Sampah menjadi masalah yang sepertinya tak kunjung usai. Namun, Pemerintah Kota Makassar melakukan langkah yang berbeda dalam pengelolaan sampah. Mereka berusaha memanfaatkan teknologi di sektor ini. Caranya adalah, dengan meluncurkan aplikasi berbasis android yang mereka sebut dengan nama Tangkasarong.
Nama aplikasi ini diambil dari akronim Tabungan Bank Sampah Anak Lorong. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis di Google Play Store. Sebagai langkah awal, pihak Pemerintah Kota Makassar mewajibkan PNS setempat berperan aktif dalam pelaksanaan program bank sampah lewat aplikasi Tangkasarong ini.
Melalui peraturan yang dikeluarkan Wali Kota Makassar Danny Pomanto, seorang PNS diwajibkan mengumpulkan sampah minimal 2,5 kg per bulan. Sampah-sampah tersebut selanjutnya bisa digunakan sebagai tabungan masing-masing PNS. Bisa ditukar dengan produk daur ulang atau uang.
Penjelasan singkat tentang Tangkasarong. Di upload oleh Jusmal Skel.
Dalam aplikasi ini, penggunanya bisa menemukan berbagai informasi. Termasuk di antaranya adalah lokasi unit bank sampah. Tidak ketinggalan, aplikasi Tangkasarong ini juga menjadi sarana untuk edukasi masyarakat. Di dalamnya terdapat berbagai produk yang dibuat dari sampah.
Lewat aplikasi ini, para pengguna juga bisa melakukan pembelian produk-produk daur ulang tersebut. Transaksi bisa dilakukan dengan mudah. Kamu dapat memilih berkunjung secara langsung ke lokasi unit bank sampah terdekat.
Para pengguna aplikasi pun bisa secara langsung menukarkan sampahnya dengan berkunjung ke unit bank sampah. Di situ, kamu cukup meminta kode QR sebagai konfirmasi. Kemudahan penggunaan tersebut pun membuat aplikasi ini bisa dipakai oleh sebagian besar masyarakat Kota Makassar. Mulai dari segmen menengah ke ke bawah hingga menengah ke atas.
Lalu, bagaimana respon masyarakat terhadap keberadaan aplikasi pengelolaan sampah ini? Di Google Play, tingkat pengunduhan aplikasi Tangkasarong masih terbilang minim. Diluncurkan pada awal tahun 2017, hanya ada 2 review yang diberikan pada aplikasi ini.
Sementara itu, jumlah pengunduhan yang dilakukukan berkisar antara 100-500 kali. Sebuah angka yang cukup rendah. Apalagi, mengingat Kota Makassar merupakan salah satu kota besar di Indonesia timur dengan jumlah penduduk mencapai lebih dari 1 juta jiwa.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Makassar memiliki ambisi besar saat peluncuran aplikasi ini. Mereka berkeinginan mengurangi jumlah sampai hingga 30%, itu dihitung dari total sampah per hari di Makassar yang mencapai angka 800 hingga 1.000 ton per hari.
Sumber : uptdpal-dpumks.or.id, Jusmal Skel, viva.co.id, google play store, tangkasarong.com