
Jika kamu merasa memiliki penglihatan yang tajam dan bisa membaca dengan jelas walaupun tulisannya kecil, kamu harus melihat miniatur buku-buku ini. Terdapat ribuan koleksi miniatur buku yang di simpan di lantai 3 perpustakaan universitas Iowa, Amerika. Koleksi tersebut menarik tidak hanya civitas akademika universitas Iowa saja namun juga masyarakat umum.
Universitas Iowa memiliki 4000 koleksi miniatur buku yang bervariasi. Koleksi miniature buku yang di miliki universitas Iowa berasal dari berbagai penjuru dunia. Buku-buku langka tersebut tidak hanya berasal dari sumbangan para kolektor namun juga sumbangan dari berbagai institusi. Dalam koleksi tersebut terdapat berbagai genre yang berbeda-beda. Terdapat miniature buku berisi cerita dongeng hingga karya-karya romantik Shakespeare salah satunya yaitu karya berjudul Black Beauty, set buku karya William Shakespeare yang di publikasikan di Skotlandia tahun 1904.
Buku pertama dari koleksi tersebut berjudul Galileo a Madama Cristina de Lorena atau surat dari Galileo untuk Cristina. Miniatur buku tersebut dilengkapi dengan cover dan slip case. Buku tersebut berukuran 10,16 cm, di buat pada tahun 1896 oleh Salmin bersaudara. Kolektor yang menyumbangkan buku ini adalah Charlotte M. Smith. Dia merupakan kolektor buku langka. Hobi nya untuk mengoleksi miniatur buku berawal dari sudah tidak cukup lagi kapasitas perpustakaan pribadinya oleh sebab banyaknya buku-buku tebal yang ia koleksi.
Sebelumnya, Universitas Iowa pernah mengadakan pameran koleksi miniatur bukunya yang dengan judul “ultra-microminiatures” atau miniatur yang berukuran kurang dari 63,5 cm. Pada pameran ini, ditampilkan koleksi buku-buku yang sangat kecil, bahkan ada yang lebih kecil dari bayi kumbang. Saking kecilnya, miniatur buku tersebut hanya bisa di baca dengan kaca pembesar khusus.
Salah satu koleksi buku yang paling kecil berjudul Teeny Ted From Turnip Town yang di buat oleh Simon Fraser. Jika ingin membacanya kamu harus menggunakan mikroskop electron khusus. Kesulitan kita untuk dapat membacanya tentunya tidak sebanding dengan susahnya pembuatan buku tersebut.
Menurut Colleen Theiseen, Pustakawan dari perpustakaan universitas Iowa, ketertarikan manusia terhadap variasi miniatur buku sudah ada sejak jaman dahulu. Pada awal mula kemunculan tren miniatur buku, buku–buku berukuran mini memang sebagian membahas mengenai kisah-kisah rohani dari umat katolik. Sebagai analoginya konsep miniatur buku di ibaratkan seperti e-book yang tidak memakan banyak tempat dan dapat dibawa kemana-mana. Bahkan Napoleon dulu terkenal karena memiliki satu box kecil yang berisi beberapa miniatur buku dijadikannya sebagai bahan bacaan saat melakukan perjalanan jauh. Jika kamu penasaran seberapa kecilnya miniatur buku koleksi perpustakaan universitas Iowa di link berikut. Setiap seninnya, pustakawan universitas Iowa memamerkan koleksi terbaru dari miniatur buku dalam acara bertajuk Miniature Monday.
Sumber : Atlas Obscura, Press Citizen, University Iowa, NBC News