
Pada tanggal 29 dan 30 Mei 2017, para siswa kelas 2 Erudio School of Art, sekolah seni visual dan desain setara SMA, menyelenggarakan sebuah pameran berjudul ‘APATHY,APATIS,APASIH’. Pameran ini diselenggarakan di Numo Art & Coffee, Ruko Kebayoran Arcade 2 Blok B1/7, Bintaro Boulevard. Pameran ini menampilkan 14 karya dari 14 siswa Erudio School of Art yang memvisualisasikan Apatis dan menggaet Jeong Ok Jeon sebagai Kurator.
Melalui pameran ini, para siswa-siswi diberikan kesempatan untuk eksplorasi dan membuat pameran secara mandiri di luar sekolah, serta menjadikan pameran ini sebagai langkah yang harus mereka lewati untuk naik ke kelas 3. Dalam pamerannya sendiri dan mengorganisir pameran tersebut dengan melibatkan diri sebagai bagian dari kelompok. Selain itu, pameran ini merupakan ajang bagi para siswa untuk belajar mendapatkan komentar, kritik dan saran dari ruang publik.
Berangkat dari tantangan untuk menggali berbagai permasalahan yang terjadi pada generasi milenial, para siswa-siswi memilih untuk mengambil tema Apatis. Apatis sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti acuh tak acuh atau tidak peduli terhadap suatu situasi/lingkungan.
Pameran ini memamerkan cara dan pendekatan yang berbeda terhadap topik apatis. Beberapa siswa siswi menggunakan teknik bercerita untuk menjadi refleksi akan lingkungan yang apatis. Lainnya dibutuhkan perhatian langsung melalui karya seninya. Ada siswa-siswi yang membawa topik keseharian yang dapat mengubah perspektif masyarakat menjadi lebih berempati. Selain itu, sebagian lagi membahas perilaku figur publik yang bersikap apatis, atau mengembangkan konsep apatis menjadi konsep lain seperti rasa hampa.
Tentang ESOA
Sebelum menjadi institusi pendidikan non formal setara SMA berbasis seni pada tahun 2012, Erudio School of Art (ESoA) merupakan lembaga kursus seni rupa dan desain (visual art). ESoA menggunakan model pendidikan demokratis sebagai filosofi penyelenggaraannya. ESoA percaya bahwa setiap anak memiliki hak yang sama seperti halnya orang dewasa dalam menentukan pilihan-pilihan yang berkaitan dengan minatnya, khususnya dalam proses pembelajaran. ESoA yakin bahwa semua pihak yang berpartisipasi dalam proses pembelajaran, baik anak-anak maupun orang dewasa, sama-sama dapat menjadi sumber informasi; semua guru-semua murid.
Setiap tahunnya, jumlah peserta didik yang memilih ESoA sebagai ruang belajar dan mengeksplorasi diri terus bertambah. Dimulai dari 9 peserta didik pada angkatan pertama, kemudian bertambah pada angkatan kedua dan ketiga masing-masing berjumlah 14 orang. Hingga angkatan keempat saat ini, tercatat sebanyak 24 peserta didik yang sedang menempuh proses belajar di kelas 10.