
Mata-mata, prajurit, pengusaha sutera, arsitek, desainer atau kolektor? Jim Thompson dikenang sebagai salah satu di antara misteri yang belum terpecahkan dan sampai sekarang kejadian hilangnya beliau merupakan upaya salah satu pencarian terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.
Seorang avid kolektor seni, Jim Thompson meninggalkan banyak warisan berupa barang-barang antik kuno yang tidak ternilai di rumah kediamannya wilayah Bangkok Siam, Thailand. Berbagai macam artifak yang ditemui terpapar disetiap bilik rumah dari berbagai macam negara Asia Tenggara dari Myanmar, Laos, Kamboja hingga Indonesia.
Rumah pribadi Jim Thompson kini dijadikan sebagai museum untuk mengenang beliau. Lokasinya terdapat diantara gang pusat Thailand yang tersambung dengan sungai Khlong Saen Saep dan apabila kamu naik MRT maka cuma perlu stop di National Stadium Thailand setelah itu jalan kaki ke gang bernama ‘Kasem San 2 ‘ dan rumah Jim Thompson terletak dipojok sebelah kiri. Namanya juga disebut House on the Klong karena rumah Jim Thompson terletak dekat kanal, yang dimana Klong dalam bahasa Thailand berarti kanal. Dan tidak perlu kawatir apabila susah mencarinya tinggal minta peta yang sudah disediakan dimana-mana dengan cuma-cuma alias gratis untuk penunjuk jalan.
Dapat kesempatan untuk mengunjungi tempat bersejarah ini saat berlibur ke Thailand, Jim Thompson House sebenarnya bukan cuma rumah tetapi sudah menjadi sebuah komplek atau compound. Dan untuk menelusuri perlu dipandu oleh tour guide dan membayar 100 Batt ( IDR 37.000 ).
Menelusuri rumahnya yang cukup luas, pertama kali yang perlu ditelusuri adalah tamannya yang memutar. Dan diantara taman ada beberapa bilik kecil yang menyimpan karya-karya seni dari patung hingga lukisan-lukisan yang dikoleksi oleh beliau.
Saat memasuki kediaman rumahnya pembicaraan tentang mitos hilangnya Jim Thompson sempat dibahas oleh tour guide. Menyimpan patung yang tidak berbentuk atau kehilangan bagian alias tidak sempurna, merupakan bentuk sakral dan dianjurkan oleh penduduk setempat untuk tidak menyimpan didalam rumah melainkan di tempat ibadah. Namun Jim Thompson tidak menghiraukan larangan tersebut maka dari itu Jim Thompson diculik secara mistis di Malaysia.
Ada beberapa tempat yang sangat disayangkan namun dapat disetujui, dilarang untuk foto dalam bentuk apapun, beberapa koleksi beliau yang lebih tak ternilai terpapar di ruang makan, ruang tamu, dan tempat tidur. Selain itu tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki saat masuk ke rumah beliau. Uniknya lagi tempat untuk menampung buang air kecil tersendiri berupa barang peninggalan artifak.
Setelah tour rumah beliau, terdapat tempat penjualan cinderamata didepan taman tempat tinggal Jim Thompson. Dari bahan sampai baju bahkan lukisan yang terbuat dari sutra dapat dibeli dengan harga yang lumayan terjangkau. Selain itu ada kegiatan kecil oleh penduduk lokal yang melakukan dan menjelaskan cara meleraikan bahan sutra dari kepompong. Hingga dimana ada proses merebus kepompong sampai menyatukan benang sutra menjadi satu kesatuan yang kuat supaya tidak mudah putus.
Overall Jim Thompson House sangat menarik terutama bagi kamu yang menginap didaerah sentral Thailand. Perlu diketahui juga selain rumah Jim Thompson sebenarnya ada juga pameran seni yang terkadang diadakan di lantai dua menjadi salah satu bagian tersendiri bernama ‘The Jim Thompson Art Center’. Dan yang pasti buat kamu yang sedang mencari bahan baju, akan sangat senang dengan hasil pembelian karena Sutra hasil buatan pabriknya sudah sangat terkenal dimana-mana dan mempunyai ciri khas tersendiri sehingga awet untuk dipakai hingga berpuluh-puluh tahun lamanya.

Bagi kalian yang belum mengetahui beliau; James Harrison Wilson Thompson atau disingkat menjadi Jim Thompson, pernah menjadi agen untuk OSS dan mendirikan cabang di Thailand (OSS adalah sebuah lembaga cikal bakal CIA). 7 tahun lamanya beliau beraktivitas di perang dunia kedua. Setelah pasca perang, Jim Thompson memutuskan untuk mencoba menjalani peluang bisnis dengan bekerja sama investor lainnya yaitu salah satunya perdagangan bisnis sutra mengikuti jejak bapaknya, Henry Thompson yang bergerak di bidang tekstil.
Selain menciptakan kombinasi warna yang dramatis dengan perhiasan kontras terkait dengan sutra Thailand, Jim Thompson telah menolong Thailand sampai ribuan orang untuk keluar dari kemiskinan dengan bisnisnya. Dia membangkitkan kembali industri sutra Thailand dari kepunahan saat berjaya pada pada tahun 1950an dan 1960an. Salah satu peran besarnya bisa diliat di film ‘KING AND I’ dimana hampir semua bahan kostum yang ada di film tersebut menggunakan bahan sutra dari pabrik Jim Thompson.
Setelah menetap di Thailand dan menjalani kurang lebih dua dekade dalam bisnis perdagangan sutra, Jim Thompson menghilang saat berlibur di Cameron Highlands, Malaysia. Konspirasi dan spekulasi liar pun timbul dari berbagai macam sudut, mulai dari cerita mistis sampai ada yang berhubungan dengan pemerintahan. Bahkan ada beberapa sumber yang mengatakan Jim Thompson pura-pura menghilang supaya bisa melanjutkan aktivitas mata-mata untuk Amerika. Usaha pencarian beliau menjadi yang terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.