
Jakarta Performance Art Community atau lebih dikenal sebagai JPAC, adalah sebuat organisasi komunitas performance art berbasis non-profit dan sukarelawan. Di tahun 2017, JPAC akan menggelar sebuah karya musikal dari buku karangan Arthur Laurents, yaitu West Side Story.
Sebelumnya bercerita soal JPAC. Kami menemui spoke person dari JPAC, Desmonda Cathabel Christie untuk berbincang ringan.
Boleh cerita sedikit mengenai JPAC?
Awal mula hanya berdelapan yang bergabung di komunitas teater. Karena kami cinta dunia teater dan ingin eksplorasi lebih jauh, kami membentuk JPAC di tahun 2014. Selama 2014 sampai 2015 sudah membuat 7 produksi. Contohnya “Broadway ke Java: 2014”, “Nightmare Before Christmas”, dan lain-lain. Anggota JPAC semuanya sukarelawan, syaratnya yang penting suka performance art dan menjadi wadah mengekspresikan diri.
Tujuan JPAC apa ya?
Sekarang kebanyakan ada pertumbuhan orang-orang yang suka teater, terutama karena perkembangan internet yang memudahkan orang Indonesia dapat melihat pertunjukan teater dari US atau UK makin membuat orang-orang suka musikal atau pertunjukan. Di Jakarta dulu belum ada komunitas yang benar-benar fokus ke musikal, jadi JPAC dibentuk agar orang-orang, terutama dari generasi muda, untuk belajar tentang musikal.
Bagaimana proses produksi JAPC?
Biasanya sih selain sukarelawan, disetiap produksi kami juga membuat open call untuk para pemainnya atau kru panggung. Nah, para pemain akan diberi pelatihan juga. Yang ikutan juga tidak perlu profesional karena setiap orang memiliki potensi yang bisa dilatih, entah menyanyi atau menari. Rata-rata yang ikutan tidak berpengalaman tapi memiliki passion, potensi dan keinginan di dunia teater musikal.
Ada kendala untuk melakukan produksi musikal di Jakarta?
Biasanya keterbatasan dana. Karena kami masih belum lama, jadi masih belum ada cara yang bisa mendatangkan dana dengan stabil untuk produksi. Kebanyakan dari hasil penjualan tiket untuk next production dan terus begitu. Untuk kedepannya diharapkan bisa ada bantuan dari donasi atau sponsor. Kami sedang mencari dana melalu Kickstarter juga.
Rencanannya tahun 2017 ada berapa show?
Diharapkan JPAC bisa memproduksi 2 show, yaitu West Side Story dan satu lagi. West Side Story di bulan Mei 2017. Audisi akan berjalan di awal tahun 2017.
Kenapa West Side Story?
Kami memilih West Side Story karena perbedaan sosial dan diskriminasi di Amerika mirip dengan keadaan di Indonesia, antara penduduk setempat dengan pendatang. Bagusnya cerita West Side Story bisa untuk semua umur, karena merupakan cerita romantis dengan latar belakang sosial, jadi lebih ditekankan cerita romantis tragedi ala Romeo dan Juliet yang mudah-mudahan dalam bentuk musikal bisa dinikmati penonton.
West Side Story adalah sebuah musikal dari buku oleh Arthur Laurents ini terkenal dengan lagu-lagu yang mungkin dikenali penonton jaman sekarang, seperti Tonight, I Feel Pretty atau Somewhere.
Siapa orang-orang dibalik produksi JPAC West Side Story?
- Produser: Puti “Alex” Rahmasari, Cherie Mawuntu.
- Director & Co-Producer: Fonnyta Amran.
- Choreographer: Elhaq Latief.
- Casting Director: Ajeng Sharfina.
- Artistic Director: Winson Chaivin.
- Marketing & Promotion: Shafiq Husein.
- Media & Communication: Desmonda Cathabel
Apa yang diharapkan dari produksi West Side Story?
Diharapkan makin banyak orang-orang yang menyukai musikal dengan menonton West Side Story dan bisa mendukung kami dan komunitas-komunitas performance art lainnya.
Teman-teman kalau ada yang tertarik bisa mendukung JPAC melalui Kickstarter page ini atau menjadi sukarelawan di JPAC karena JPAC juga mendukung teater Theater for Life, dibawah naungan English Art Lab, untuk anak-anak yang kurang beruntung.
Jakarta Performance Art
- Website: www.jakartapac.com
- Website West Side Story: jpacwestsidestory.com
- Kickstart page: kck.st/2e20piI
-
Facebook: Jakarta Performing Arts Community
-
Twitter: @JakartaPAC
-
Instagram: @JakartaPAC
Foto-foto dari JPAC