Kamarhalusinasi sebenarnya bukan berasal dari Malaysia melainkan terbentuk dari sekelompok mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di sana semenjak tahun 2009. Kini setelah sudah 5 tahun berjalan, sekarang Kamarhalusinasi berkembang menjadi salah satu wadah apresiasi musik dan seni di Bandung dalam format online radio yang juga didengar dari berbagai belahan negara. Apa sih Kamarhalusinasi dan kenapa berawal dari Malaysia? yuk kita kenali lebih dalam.

KamarhalusinasiKamarhalusinasi dimulai dari obrolan santai sore sepulang kuliah oleh para mahasiswa yang lagi study di Malaysia waktu itu. Mereka selalu ngumpul, berbincang, main musik dan mendengarkan musik. Kegiatan ngumpul ini biasanya dilakukan dari kamar satu ke kamar lainnya hanya sekedar ngobrol dan sharing soal musik yang berbeda-beda hingga menjadi kegiatan rutin. Pencetusan ide terjadi saat celotehan salah satu dari mereka yang memutuskan untuk membuat radio online dari sebuah website penyedia layanan radio streaming gratisan, guna untuk share musik mereka ke mahasiswa Indonesia yang ada di Malaysia ataupun negara lainnya.

Pembuatan nama Kamarhalusinasi bisa dibilang sangat menemani identitas mereka. Kecocokan itulah yang menjadikan keunikan untuk membuat segmentasi radio online yang berbeda dari yang lain. “Kamar itu adalah tempat kita selalu ngumpul dan ngobrol, sedangkan halusinasi adalah mimpi kita. Kita berhalusinasi, bermimpi, berangan-angan supaya musik kita bisa diperdengarkan ke yang lainnya.”, tutur KamarHalusinasi. Kamar yang menjadi format acara, dijadikan identitas penyiar dan objektifitas emosi yang dipaut menemani kata ‘kamar’. Salah satu contoh, Kamar hitam adalah segmen penyiar memasang lagu rock, metal , dsb dan Kamar Sutra adalah segmen dimana penyiar jadi tempat ajang curhat. Tidak seperti radio lainnya yang sudah ada Program Director dan Music Director yang mengatur musik dan topik apa yang harus dibawakan. Semua yang mengatur adalah Penyiar itu sendiri.

Respon yang mereka dapatkan sewaktu di Malaysia pun positif, saat itu juga mereka memutuskan untuk membuat website sendiri dengan nama kamarhalusinasi.com sehingga kedepannya bisa menambah konten, dokumentasi acara, review, dan record store. Setelah lulus kuliah, beberapa dari mereka berkeinginan agar radio online Kamar Halusinasi tetap ada. Tepatnya 23 September 2013, Kamar Halusinasi pun ikut di boyong ke rumah kreatif Haloean, Jl. Cigadung Raya Tengah No. 17, Bandung. Dan sosok-sosok dibalik kamar halusinasi pun bertambah seiring waktu.

Kamarhalusinasi

Selain Radio Online, Kegiatan Kamar Halusinasi bermacam-macam. Mereka juga mensupport acara dari komunitas ataupun mahasiswa kampus yang ingin mempublikasikan karya dengan memberi info atau interview mereka lewat radio. Mengumpulkan musik dari musisi berbakat yang mungkin agak sedikit rumit mendengarkan musiknya di radio swasta.

Dua contoh kegiatan mereka

 

Menurut mereka mendengarkan musik telah memberikan dampak positif untuk kita semua dan sangat berperan besar di dalam kehidupan masyarakat.
“Bagi kami Musik apa yang di perdengarkan ke masyarakat ataupun mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang besar dalam perkembangan individu masing-masing. Karena bagi kami musik tidak hanya sekedar sebuah karya yang harus laku di jual tapi musik juga sangat bersinggungan dengan rasa, hati, dan pola pikir. Musik yang baik akan membuat Individu pun berperilaku yang baik.”

 

Pesan kesan dari Kamarhalusinasi untuk pembaca  adalah setiap masing-masing individu mempunyai tanggung jawab yang cukup besar untuk merubah Indonesia kearah yang lebih baik dari berbagai aspek. Salah satu cara yaitu dengan usaha untk menjadi pribadi yang lebih baik dalam menjalankan peran profesinya masing-masing.

”Facebook”
”Twitter”
”Youtube”
Soundcloud

Courtesy  profile pictures taken from Kamarhalusinasi Website

Video link can be seen others on their Youtube channel :: Kamarhalusinasi


MTRPHN

Tergerak dengan hal-hal baru ataupun lama sembari mencoba untuk cari tau dan menyimpan hal-hal yang bisa saja terlupakan adalah apa yang memotifasi dirinya untuk menerjang tembok keterbatasan.

Artikel-artikel terkait