Sajama Cut adalah band yang sudah menghasilkan begitu banyak karya dari berbagai eksperimen genre dengan produksi musik yang begitu berani. Bilang saja genre musik seperti rock, shoegaze, Baroq
Penantian semenjak album “Manimal” dari 6 tahun lalu kini sudah terbalas di album terbaru. Dengan kehadiran album ke-4 mereka “Hobgoblin” yang rilis di pertengahan tahun 2015 lalu, dimana dibandingkan terdahulunya, Sajama Cut mengarahkan musikalitas di “Hobgoblin” dengan arransemen keyboard yang mendominasi, dipadu dengan komposisi lagu yang sering tak terduga dan kompleks. Jadi tidak heran apabila beberapa media lokal memilih album “Hobgoblin” sebagai salah satu jejeran rilisan yang terbaik di tahun 2015.
Masing-masing personil dari Sajama Cut yang terdiri dari Marcel Thee(Vokal), Dion Panlima Reza(Gitar), Randy Apriza Akbar(Bass), dan Hans Citra Patria(Keyboard) menjelaskan tentang proses pengerjaan di album “Hobgoblin” saat diwawancarai setelah live perform di Kopitiamtam Cafe daerah SCBD. Mulai dari proses kerja sama dengan Eric Krueger untuk cover art album, kerja sama para seniman untuk ilustrasi tulisan album “Hobgoblin”, kerja sama dengan sutradara Anggun Priambodo dalam pengerjaan videoklip “Fatamorgana”, proses pengerjaan videoclip “Bloodsport”, Interpretasi lirik, bagaimana tamu musisi seperti Ken Jenie, Danif Pradana,Catronia Richards, dan Will Long ikut peran serta di album ini, lagu-lagu yang menurut mereka paling menantang, dan peran sang sound engineer Yosi O.P.A apakah ikut kontribusi materi seperti album-album sebelumnya. Dan kemudian kehadiran para auditional players seperti Yudhistira(Vague, Jerapah) sebagai gitaris, Andri Bakti Ruay di drum, dan Muhammad Asranur (Efek Rumah Kaca, Pandai Besi, Max Havelaar) di keyboard yang kian mengisi performa Sajama Cut di panggung, pun ikut bercerita.
Semua bisa kita simak lewat video yang terkait di artikel ini.