Yogi Muhammad Israk adalah seorang penggiat kolase nan abstrak berdomisili di Palembang, Sumatera Selatan. Walaupun di kota tersebut belum terdapat komunitas seni kolase, Yogi dan teman-temannya tetap bersemangat untuk menggarap dan mengeksplorasi berbagai bidang seni. Mereka pun sempat mengadakan sebuah pameran bertajuk “Seni Untuk Bayat” yang diikuti oleh dua puluh tiga orang seniman dengan latar belakang serta teknis yang berbeda-beda mulai dari ilustrasi, kolase, fotografi, hingga street art.

Yogi yang juga gemar nge-band ini mengaku bahwa ketertarikannya dengan bidang kolase dimulai sejak tahun 2014, tepatnya pada sebuah festival kolase di Kota Palembang. Festival tersebut dihadiri oleh banyak seniman kolase, termasuk dari Pulau Jawa. Para seniman tersebut menyediakan banyak majalah dan menawarkan para pengunjung untuk mencoba bermain dengan teknik kolase. Hingga saat itu, Yogi pun aktif membuat kolase dengan teknik manual hingga sekarang. Salah satu penggiat kolase yang menjadi panutan Yogi adalah Kolasoke yang juga berdomisili di Palembang.

Ketika ditanya mengapa ia memilih cara manual, pemuda yang pernah tinggal di Kalimantan ini menjawab, “Manual ini menyenangkan, kamu harus sabar dengan apa yang ingin kamu cari dan gunting dan kamu bisa merobek kertas majalah sesuka hati.” Kalimat tersebut terbukti dengan hasil karya-karya Yogi yang terlihat abstrak, bebas dan unik.

Pameran Seni Untuk Bayat sendiri merupakan sebuah acara dengan basis sosial yang bertujuan untuk menggalang donasi berupa uang dan benda-benda yang dibutuhkan oleh warga Desa Simpang Bayat. Sebuah desa yang terletak di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Desa tersebut merupakan wilayah pemukiman hasil reklamasi hutan akasia yang telah dihuni oleh penduduk sejak kurang lebih lima tahun yang lalu. Selama lima tahun tersebut, sudah ada beberapa fasilitas yang dibangun. Misalnya sarana ibadah, sarana pendidikan, dan juga sarana kesehatan. Para penduduk desa pun sampai saat ini masih mengusahakan pengembangan infrastruktur lainnya, terutama listrik.

Untuk membantu pengembangan infrastruktur tersebut, para peserta acara menjual berbagai macam barang seperti buku, pouch, CD lagu, minuman fermentasi, dan lain-lain. Acara berlangsung selama dua hari, dan diakhiri dengan acara nonton film bersama yang didukung oleh komunitas Bangkumerah. Bagi kalian yang tidak sempat datang ke acara tersebut dan ingin ikut membantu kesejahteraan warga Desa Sungai Bayat, dapat menghubungi 081278455994 (Weebie), 085267692880 (Waksum), atau langsung melakukan donasi ke rekening Mandiri 900 00 1027366 3 A/n Indri Gisella.

Untuk dapat terus mengikuti karya-karya Yogi, yuk follow Instagramnya di: instagram dan tumblr

Pic Courtesy Of Yogi Muhammad Israk


A.Astari

Seorang ilustrator yang mencoba untuk mengisi kekosongan di antara gagasan dan kata-kata dengan membuat ilustrasi, dimana ketiganya memiliki porsi yang sama-sama penting.

Artikel-artikel terkait